Panahan

PROGRAM EKSTRAKURIKULER PANAHAN

A. PENDAHULUAN

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.  Kegiatan pengembangan diri berada di bawah bimbingan konselor, guru, atau tenaga  kependidikan yang dapat dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Salah satunya adalah kegiatan panahan.

Kegiatan “Panahan” bertujuan menjaring siswa-siswa yang berbakat di bidang ini. Sebagai ketrampilan fisik tentu saja kegiatan ini akan menjaga dan meningkatkan kebugaran tubuh. Selain itu kegiatan ini akan membangun karakter disiplin, kerja keras, dan kemampuan berkomunikasi.

Secara teknis penjabaran tentang panahan kami ambil dari laman http://panahan.win/mengenal-panahan-tradisional/ (tertanggal 31 oktober 2017). Panahan adalah sebuah aktivitas melatih ketepatan yang memerlukan busur dan anak panah. Panahan merupakan salah satu jenis olahraga yang sudah berumur lama. Teknik dan alat untuk memanah juga sudah berkembang dari waktu ke waktu. Namun, sampai saat ini masih ada panahan tradisional. Panahan tradisional merupakan  kegiatan memanah yang masih dilakukan secara tradisional tanpa alat-alat canggih masa kini. Hal tersebut karena kegiatan ini masih mengusung budaya kerajaan dari zaman dahulu.

Aturan panahan secara tradisional ini juga berbeda di masing-masing daerah. Sebagai contohnya pada ukuran anak panahnya. Di pulau Jawa, ukuran anak panah pada umumnya yaitu antara 55 sampai 75 cm. Di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat ukurannya antara 80 sampai 120 cm. Sedangkan di daerah Papua dan Maluku Tenggara pada umumnya anak panahnya berukuran lebih dari satu meter, bahkan ada yang lebih dari dua meter. Selain ukuran anak panahnya, perbedaan panahan di masing-masing daerah juga bisa dilihat dari bentuk anak panah yang digunakan. Hal yang terlihat jelas sebagai persamaan mereka yaitu penggunaan bahan alami seperti kayu, bambu dan rotan yang digunakan sebagai bahan pembuat alatnya.

Bisa dikatakan jika panahan tradisional terbilang lebih sulit dibandingkan yang modern. Pemanah tradisional tidak menggunakan alat-alat canggih seperti pengukur kecepatan angin, pembidik, dan alat lain yang membantu pemanah dengan alat modernnya. Pemanah tradisional bergantung total pada penglihatan dan perhitungannya sendiri.

Tidak hanya itu, panahan secara tradisional umumnya dilakukan dengan posisi duduk. Padahal, memegang beban busur dalam posisi duduk lebih susah dibandingkan ketika berdiri. Oleh karena hal-hal tersebut, penahan jenis tradisional ini memerlukan konsentrasi serta ketenangan yang lebih pada pemanahnya. Suasana hati yang sedih dan gusar akan mempengaruhi pemanah, sehingga kemungkinan untuk menembak target dengan tepat akan berkurang.

Prosesnya  mengeksplore  fokus, ketenangan, kepercayaan diri, ketepatan dan kesabaran pemainnya.  Hal ini membuat panahan tradisional bisa digunakan sebagai salah satu alternatif untuk melakukan terapi. Jika Anda memiliki masalah kurang fokus dan susah berkonsentrasi, cobalah untuk melakukan panahan ini.

B. TUJUAN

  1. Meningkatkan kegiatan fisik siswa SD Al-Irsyad.
  2. Meningkatkan pendidikan beberapa karakter siswa SD Al-Irsyad.
  3. Memupuk bibit-bibit unggul di bidang panahan.

C. WAKTU KEGIATAN

Kegiatan dilaksanakan pada hari sabtu bersamaan dengan eskul pramuka.

Hari                 : Sabtu

Waktu             : jam 08.00 – 10.00

D. PESERTA    

Semua siswa kelas 4-6